Faris Odeh, December 1985 - 9 November 2000
Foto ini diambil pada 29 Oktober 2000. Sepuluh hari kemudian, pada 9 November 2000, ketika Faris kembali melempar batu pada tank-tank penjajah, ia diembak pada lehernya oleh tentara Israel.
Ya Allah,
Terimkasih...
Sampai detik ini Engkau masih memberikan hati yang lembut kepada kami,
Sehingga kami bisa merasakan bagaimana pedihnya penderitaan saudara-saudara kami di sana.
Sehingga hati ini masih bisa terketuk tatkala melihat darah-darah saudara kami yang tertumpah di sana.
Sehingga air mata ini masih bisa berlinang melihat semangat yang begitu besar dari mereka.
Melihat anak-anak kecil yang tak gentar berhadapan dengan tank-tank zionis yahudi.
Sungguh, aku belum melihat semangat dan keberanian seperti itu dalam sejarah bangsaku, terlebih lagi pada diriku.
Namun Ya, Allah,
Ampunilah kami,
Karena masih sedikit yang telah kami lakukan untuk membela saudara-saudara kami di sana.
Selain sekedar rasa prihatin dan iba.
Selain sekedar tetesan air mata yang tentunya tak akan mengurangi penderitaan mereka.
Ampuni kami ya Allah.
Ya Allah,
Bebaskanlah mereka,
Kuatkanlah mereka,
Lindungilah mereka,
Ya Allah,
Sungguh, musuh-Mu juga adalah musuh kami,
Semoga hari ini atau esok,
Kami bisa melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar prihatin dan do'a,
Semoga dengan ilmu yang kami miliki, kelak kami bisa membantu mereka,
Dengan tangan-tangan kami,
Dengan pengetahuan yang kami punya,
Tunjukkanlah jalannya Ya Allah,
Mudahkanlah jalannya Ya Allah,
Aamiin, Ya Allah.
Ya Allah,
Berikanlah kami hati yang lembut selembut hati Nabi Muhammad SAW.
Berilah kami keberanian sebagaimana besarnyanya keberanian yang Engkau berikan pada Khalifah Umar bin Khattab r.a. agar kami berani untuk mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah.
Aamiin, Ya Rabbal'alamin.
==========================================================
Begitulah teman-teman, saya selalu sedih tiap kali menonton video perjuangan saudara-saudara kita di Jalur Gazza sana. Melihat anak-anak kecil yang begitu berani menghadapi tank-tank bersenjata lengkap hanya dengan beberapa buah batu kecil, Subhanallah.
Dalam sebuah hadits musthofa, Rasulullah SAW bersabda, "Walaupun Ka'bah dirubuhkan batu demi batu, adalah lebih ringan bagi Allah dari tertumpahnya darah seorang muslim." Sebuah hadits yang begitu mengiris tatkala saya hanya berdiam diri menonton video-video penderitaan mereka yang ada di Palestina.
Dan setiap kali melihat foto Faris Odeh di atas, saya selalu bertanya kepada diri sendiri, "lantas, apa lagi yang aku takutkan di bumi ini kecuali Allah SWT. Masih pantaskah takut pada dosen? takut pada Ujian? takut pada masalah? atau takut pada masa depan?" Tidak lagi. Cobalah, teman-teman print dan pajang foto itu di kamar masing-masing, semoga bisa menambah keberanian dalam menghadapi setiap rintangan hidup ini.
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS al-Anfal [8]: 60).
Termasuk didalamnya ialah musuh-musuh Islam, terlebih lagi musuh abadi kita yaitu syaitan yang di dalam Al-Qur'an Allah telah menegaskan bahwa sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang nyata bagi kita :
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah ayat 208)
Next, kita lompat sedikit, apa yang bisa kita lakukan?
Banyak saudara-saudaraku... Sungguh banyak.
Teman-teman bisa googling di internet tentang apa yang bisa kita lakukan untuk membela saudara-saudara kita yang berada Palestina dan Tepi Barat. Tentu akan lebih mengena jika teman-teman berusaha mencari sendiri ketimbang saya "suapin", hehe. Lagi pula, ada banyak pemikiran dan pandangan yang beragam tentang tindakan-tindakan teruntuk bagi saudara-saudara kita disana, mulai dari jangka pendek, menengah hingga jangka panjang. Salah satunya seperti apa yang sedang saya lakukan sekarang, mengajak teman-teman semua untuk ikut peduli dengan kondisi mereka, tidak hanya di Palestina, namun juga India, Syiria, Myanmar, dan banyak lagi saudara-saudara seiman kita yang tertindas di luar sana (bisa di googling aja untuk info lebih lanjut).
Saya pun punya ide unik menanggapi hal ini, namun sekedar rencana awal yang masih begitu unik, yaitu saya bercita-cita membangun sendi-sendi perusahaan yang mampu mengalahkan perusahaan-perusahaan milik yahudi. Dengan demikian, tentu mereka akan kalang kabut soal ekonomi. Intinya, No dana, No perang, No bantai saudara Muslim saya di Palestina. Agak mengkhayal, tapi ingatlah, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah bersama kita. Atau teman-teman ingin membantu saya? Atau mungkin teman-teman punya ide lain yang lebih menarik? Just share it! :)
Teman-teman juga dapat berkunjung ke blog ini, cukup inspiratif (recomended juga untuk dibaca, serius!) :
http://adamp1.wordpress.com/2009/01/18/we-will-not-go-down-song-for-gaza/
Berikut salah satu paragraf dari artikel tersebut yang cukup inspiratif bagi saya :
Yang gw tahu dan gw rasa…
Dia sadar bukan orang yang paling suci dari hal yang haram apalagi syubhat.
Dia sadar dia tidak sealim seperti ikhwan-ikhwan yang biasa ‘hang out’ di Masjid. Meskipun dia selalu berusaha untuk sholat jamaah awal waktu di Masjid. Mungkin dia bukan bagian dari mereka. Di saat dia asyik meluangkan waktunya ngerokok, mereka di sana mengisi waktunya mencium mushaf saku kecilnya setiap memulai dan mengakhiri kajian. Dia Cuma berusaha menunjukan ke dirinya sendiri, betapa dia sangat peduli dengan penderitaan dan perjuangan saudara-saudaranya di Gaza dan Tepi Barat.
dunia butuh lebih banyak lagi anak muda yang kaya kamu dek. :')
BalasHapusayo, cita-citakan selagi bisa, jadikan kenyataan semua, insya Allah kita bantu Palestina merdeka dengan kontribusi kita masing-masing. begitu pula dengan semua saudara-saudara kita di belahan bumi lain. Allah Maha menilai usaha, sekecil apapun, termasuk ke dalamnya mengajak orang lain turut sadar akan hal ini. :)