Atau kita yang terlalu naif menilai ketidaksempurnaan diri ini?
'Abdurrahman ibn 'Auf, seorang pemuda Makkah yang berhijrah ke Madinah. Ia kemudian diperkenalkan pada seorang lelaki Anshar kaya raya, Sa'd ibn Ar -Rabi'. Sungguh mulia kedua orang ini, yang satu menawarkan membagi dua semua miliknya, rumah, kebun bahkan istrinya. Namun, lelaki yang satu lagi menjawab, "Tidak saudaraku... Tunjukkan saja jalan ke pasar"
Ya, kala itu 'Abdurrahman ibn 'Auf, hanya bermodalkan tangan kosong, melangkah memulai perjuangannya di Madinah.
Sebulan kemudian dia menghadap Rasulullah dengan baju baru, dan wewangian yang semerbak harumnya. "Ya, Rasulullah, aku telah menikah" katanya dengan tersenyum. Seorang wanita Anshar kini telah mendampinginya, maharnya seberat biji kurma dan walimahannya dengan menyembelih domba. Tidak perlu berpanjang lebar, beliau adalah sahabat Rasulullah, seorang saudagar yang kaya raya, yang begitu terkenal kekayaannya dan kerendahan hatinya.
Begitulah sejarah telah menunjukkan.
Begitulah sejarah telah membuktikan.
Apa yang lagi kita tunggu untuk memulai sesuatu?
Modal? Fasilitas? Kemampuan?
Semua itu ada pada diri kita sendiri
"Bekerja saja, maka keajaiban akan menyapa dari arah tak terduga"
Mulailah!, karena semua yang kita butuhkan ada pada diri kita sendiri, dan yakinlah bahwa Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan amal dan usaha kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar