Banyak yang bilang, kehidupan manusia itu identik dengan masalah. Dua hal yang tidak akan dapat dipisahkan. Selama manusia itu hidup, bernyawa, maka selama itu pula ia harus berhadapan dengan masalah. Bahkan orang gila, autis dll. pun juga tidak lepas dari masalah. Dalam sebuah tulisan, saya pernah baca, besar kecilnya masalah itu sebanding dengan cara kita menyikapinya.
Ketika kita menganggap masalah itu besar dan penting, maka semakin beratlah otak kita bekerja untuk memikirkannya. Masalah-masalah yang kita anggap besar ini, apalagi ketika belum terselesaikan, maka akan selalu muncul dalam pikiran kita tanpa kita dengan sengaja memikirkannya. Mungkin ini memang sudah sunnatullah dimana otak tanpa diperintah akan berusaha untuk memikirkan solusinya. Lebih dari itu, kadang masalah yang kita anggap besar bisa membuat kita depresi dan mengurangi semangat hidup.
Sebaliknya, ketika kita menganggap masalah itu kecil atau sepele, akan dengan mudah kita mencarikan solusi-solusi praktis, bahkan lebih dari itu, mudah pula bagi kita untuk melupakannya. Meskipun menyepelekan masalah besar bukanlah hal yang baik dalam konteks men-solusikan masalah, namun, ini perlu diapresiasi, karena terkadang tidak mudah untuk menyepelekan sebuah masalah. Dengan kata lain, tidak mudah untuk melatih otak kita agar mampu menganggap masalah yang besar itu tidak sebesar yang kita bayangkan.
Kenapa penting untuk mengecilkan masalah? Kembali ke filosofi yang tadi, masalah itu besar ketika kita menganggap ia besar, dan kecil ketika kita menganggap ia kecil. Nah, disini masalahnya. Besar kecilnya sebuah masalah dalam diri kita amat tergantung pada perspektif kita. Akan sangat rugi ketika masalah yang harusnya kecil, malah kita anggap besar. Akibatnya? Otak kita lelah memikirkannya, waktu kita habis, kadang hati dan fisik pun ikut terzolimi akibat terlalu banyak memikirkan masalah yang kita anggap besar ini. Selain itu, pentingnya mengecilkan sebuah masalah, karena terkadang kita butuh waktu untuk mengumpulkan kekuatan dan berfikir lebih tenang dalam menghadapinya. Ini opini saya, karena bisa jadi, masalah yang kita anggap besar itu, tidak sebesar yang kita bayangkan, dan bisa jadi, masih banyak masalah lain yang justru lebih besar namun luput dari perhatian kita.
Maka dari itu, penting untuk belajar mengukur sebuah masalah. Lihatlah sebuah masalah dari berbagai sudut pandang. Perbanyak bertukar pikiran dengan orang lain. Yang tak kalah penting lagi, selalu lah bertawakkal kepada Allah SWT. Yakinlah bahwa semuanya diatur oleh Allah SWT. Jangan pernah bercemas diri, lebih-lebih mencemaskan masa depan. Serahkan semua pada Allah SWT dan jangan sampai masalah membuat kita depresi lebih-lebih menghancurkan diri kita sendiri. Perbanyak beribadah dan mintakan solusinya kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar