Kamis, 18 Juni 2020

Cuan?

Dalam bisnis apa pun, saya yakin, keuntungan, profit, atau cuan, pastilah sesuatu yang penting. Jika orientasinya bukan profit atau laba, tidak bisa lagi disebut bisnis, tapi bisa kita sebut yayasan atau organisasi nirlaba.

Memang, keuntungan merupakan hal penting, tapi ada hal yang lebih penting yaitu bisnis itu sendiri.

Jadi begini, dalam membangun sebuah bisnis, biasanya kita mulai dari kecil dan pelan-pelan kita kembangkan menjadi lebih besar. Meskipun kata "kecil" disini relatif untuk setiap orang, tapi tentunya, apapun bisnis yang kita bangun, kita ingin bisnis ini menjadi lebih besar.

Misal, jualan baju anak. Mulai dari nyetok satu lusin, kemudian satu kodi, kemudian satu karung, dst. Mulai dari coba-coba/eksperimen/product-market-fit-test, jadi reseller, jadi agen, bikin brand sendiri, produksi sendiri, dst.

Nah, disini tentu ada proses. Jika di awal bisnis, Anda mentargetkan punya omzet dan keuntungan selangit, namun kapasitas pengetahuan dan pengalaman Anda tidak memadai, maka ada beberapa kemungkinan yang terjadi:
1. Anda habiskan uang, belanja modal, karena terlalu menggebu-gebu kemudian pusing sendiri terkait pemasaran dan penjualan.
2. Anda stres karena ingin segera untung besar, pada akhirnya malah melunturkan semangat berbisnis
3. Anda beruntung, target tercapai, namun peluangnya sangat kecil, dan sulit bertahan lama.

Tidak sedikit pebisnis pemula yang lupa bersabar. Sabar disini bukan berarti memaklumi semua keterbatasan dan mengabaikan pertumbuhan bisnis, melainkan sabar dalam mempelajari bidang bisnis yang kita tekuni, pun juga sabar dengan apa yang kita peroleh.

Jika saat ini Anda baru memulai bisnis online, punya omzet kecil, jangan sampai terlintas kalimat "Aduh kerja berat, nyetok, ngiklan, cek pembayaran, bungkusin barang, ngantar ke JNE, untungnya cuma segini, kapan kaya nya"
atau "Ini mah ga nutup, mending cari kerjaan lain aja"
atau "Duh, ribet banget, dapetnya cuma segini, berhenti aja deh"

Well, once again, entrepreneurship is a journey. Seperti yang saya sampaikan tadi, keuntungan itu penting tapi ada yang lebih penting, bisnis itu sendiri. Tujuan kita berbisnis bukanlah keuntungan semata, apalagi bagi orang yang baru mulai berbisnis. Ada dua tujuan yang lebih penting, yaitu belajar dan mengembangkan bisnis.

Jangan hanya fokus pada keuntungan, karena Anda akan lelah sendiri jika matriks bisnis Anda hanya profit dan cuan. Tapi pikirkan bagaimana mengembangkan bisnis, bagaimana membangun brand, bagaimana membangun jaringan, dll.




Jika Anda ingin membangun tempat tinggal, namun yang Anda pikirkan hanya bagaimana agar tidak kepanasan dan kehujanan, maka Anda akan segera berfikir untuk membeli tenda. Lebih murah, lebih hemat waktu, praktis, dan Anda akan berfikir bahwa Anda sudah untung. Sebanyak dan sebesar apapun tenda yang Anda beli, yang Anda miliki pada akhirnya tetaplah tenda, bukan rumah.

Tetapi ketika Anda fokus untuk membangun rumah yang indah, besar, megah, kokoh, maka Anda akan mulai untuk belajar. Belajar merancang, membangun pondasi, mengaduk semen, membangun dinding, menyusun bata, merangkai atap, memasang jendela, mengecat, dll. Anda akan mulai dengan belajar dan mencoba. Itu semua membutuhkan waktu, karena ada banyak hal yang harus Anda ketahui dan pelajari.

Jika Anda tipe orang yang tidak sabaran, Anda mungkin akan berfikir lagi tentang tenda, beli, kemudian rakit, satu atau dua hari jadi.

Tapi jika Anda membangun rumah, setelah satu pekan pun mungkin Anda baru selesai menggali pondasi. Belum ada rumah, apalagi kamar dan tempat tidur yang bisa ditempati. Sudah berusaha keras, badan lelah, capek, namun Anda tetap harus keluar cost untuk ngontrak dulu, atau numpang di rumah orang tua dulu. Disinilah Anda harus bersabar dan terus belajar.

Bukan tidak ada hasil, hasilnya ada, tapi belum bisa betul-betul Anda nikmati. Karena masih sebatas galian pondasi.

Terkadang pada saat awal membangun bisnis, kita merasa effort yang kita keluarkan tidak sebanding dengan keuntungan yang kita peroleh. Letih, cape, lelah, tapi cuan nya kecil.

Maka, ingat lagi filosofi membangun rumah. Fokus pada bagaimana membesarkan bisnis Anda. Bagaimana memperbesar demand, menjaga supply, meningkatkan kualitas, memperkuat brand, maintain cashflow, dst.

Maka Anda akan mulai belajar, dan terus bereksperimen dengan inovasi-inovasi yang Anda miliki